News section
home news forum careers events suppliers solutions markets resources directories advertise contacts search site plan
 
.
Riset transgenik tetap dilakukan

.

Indonesia
February 9, 2007

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mentargetkan tiga tahun mendatang Indonesia bisa memiliki  padi dan jagung hasil dari rekayasa genetika (transgenik). Target ini menunjukkan komitmen Badan Litbang untuk mendorong kemajuan riset biotek di bidang pertanian. Meskipun pro-kontra dalam hal tanaman transgenik masih terjadi, tapi penelitian dengan menggunakan teknik yang satu ini perlu dilakukan oleh Badan Litbang.

"Kebutuhan kita untuk mengintroduksi tanaman transgenik di Indonesia secara komersial masih rendah. Akan tetapi sebagai lembaga penelitian kita tidak boleh membiarkan begitu saja " ungkap Dr. Ir. Achmad Suryana, Kepala Badan Litbang Pertanian kepada wartawan Agrotek, Elfa Hermawan, beberapa waktu yang lalu di ruang kerjanya.

Sementara itu, menurut laporan International Service for the Acquisition of Agri-Biotech Applications (ISAAA), luas areal  tanaman transgenik di dunia mencapai 102 juta hektar pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan terjadi penambahan luas lahan tanaman transgenik 12 juta ha dibanding tahun sebelumnya.  Diperkirakan nilai pasar global dari tanaman tersebut untuk tahun 2006 sebesar US$ 1,5 milyar. Jumlah tersebut hanya 16% dari nilai pasar global tanaman pangan sebesar  US$ 38,5 milyar. Namun dalam laporan tersebut Indonesia tidak masuk negara yang sudah memiliki lahan tanaman transgenik. 

Menurut Kepala BB Biogen, Dr. Ir. Sutrisno, sebenarnya riset biotek di Indonesia tidak tertinggal dibanding negara-negara ASEAN. Bahkan jika melihat penelitiannya, Indonesia justru lebih banyak jumlahnya dibanding Thailand dan Filipina. Namun jika dilihat dari sisi komersialisasi, memang harus diakui Indonesia tertinggal oleh Filipina yang sudah berjalan hampir empat tahun ini. 

Achmad Suryana yakin dengan menggunakan varietas hibrida dan transgenik Indonesia tidak harus melakukan impor beras, jagung dan tanaman lainnya. Sementara itu, target 3 tahun mendatang Indonesia sudah memiliki padi transgenik bukan isapan jepol semata. Buktinya saat ini BB Biogen sedang riset padi tahan hama, padi tahan penyakit dan toleran terhadap kekeringan serta efisiensi nitrogen. Selain padi masih ada penelitian untuk kedelai, pepaya, kentang, ubi jalar dan tomat.

Rekayasa genetika adalah salah satu teknik bioteknologi yang dilakukan dengan cara pemindahan gen (transgenic) dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup lainnya. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tanaman atau hewan yang memiliki sifat-sifat tertentu sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih baik lagi. Memang teknologi ini masih terbilang mahal, tapi karena manfaat yang besar maka teknologi ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

 

Source: Crop Biotech Update

Indonesian scientists target transgenic rice and corn in three years

The Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) of the Ministry of Agriculture plans to develop transgenic rice and maize in the next three years. Dr. Ir. Achmad Suryana, head of IAARD, says this projection indicates IAARD’s commitment to biotechnology research in the country. He noted that it would be unfortunate if scientists did not do their share in taking advantage of the new technologies to improve yields and overcome major production constraints. Suryana added that aside from rice, other crops being studied by IAARD are soybean, papaya, potato, sweet potato and tomato.

 

The news item on this page is copyright by the organization where it originated - Fair use notice

Other news from this source


Copyright © SeedQuest - All rights reserved